Get Paid To Promote, Get Paid To Popup, Get Paid Display Banner

Thursday, May 10, 2012

Pencarian korban pesawat Sukhoi SJ100

   
 (  Tim SAR Sukhoi Personel TNI AD 
mencari lokasi jatuhnya pesawat Sukhoi Super Jet 100 
dengan menyisir kawasan Gunung Salak, Sukabumi, Jawa Barat )

 Bogor (ANTARA News) - Pencarian korban kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 terkendala cuaca dan sinyal, namun tim SAR dari Paskhas TNI AU Batalyon 467 sempat mendapatkan cahaya yang diduga bersumber dari pesawat tersebut.

"Kendala utama kami dalam pencarian ini adalah cuaca seperti kabut tebal dan sinyal yang jelek untuk berkomunikasi dengan tim yang melakukan pencarian lewat udara," kata anggota Tim SAR Paskhas TNI AU Batalyon 467, Lettu Adi Firdaus, Kamis.

Menurut dia, pencarian korban ini awalnya sesuai dengan koordinat awal, yakni di Kawah Ratu, Gunung Salak, ternyata dalam penyisiran tidak ditemukan ada tanda-tanda keberadaan pesawat tersebut seperti puing-puing.

Namun, pihaknya kembali mendapatkan informasi dari tim pencari lewat udara bahwa koordinatnya berubah atau bergeser ke 06:42:61 dan tim SAR pun langsung bergerak, tetapi tidak sampai di koordinat tersebut.

"Kami sudah mendapatkan info melalui foto udara yang menunjukkan pesawat tersebut menabrak tebing di ketinggian 1.800 meter di kawasan Gunung Salak, tetapi kami tidak berhasil menuju lokasi karena medan yang berat," tambahnya.

Dikatakan Adi Firdaus, saat ini menurut informasi dua tim diberangkatkan pada pukul 16.00 WIB menuju lokasi jatuhnya pesawat.

"Kami akui, dengan medan yang seperti itu dan tidak tahunya kondisi alam sekitar cukup menghambat pencarian ini," kata Adi.

Akan tetapi, pihaknya mendapatkan titik terang dari anggotanya yang menangkap sinar pada alat detektor pencariannya yang diduga berasal dari pesawat tersebut.(KR-ADR*T004)

Evakuasi Korban Jatuhnya Sukhoi


Kepala SAR Nasional Marsekal Madya Daryatmo menjelaskan tim menemukan lokasi yang diduga tempat jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet-100. Lokasi ditemukan tim melalui pesawat Super Puma 3214 TNI AU yang menyisir dari udara, sejak pukul 07.00 WIB pagi tadi. 

"Ditemukan tanda-tanda sekitar pukul 08.30 WIB. Pesawat melihat tanda-tanda yang kami anggap sebagai lokasi jatuhnya pesawat Sukhoi," jelas Daryatmo dalam jumpa pers di Bandara Halim Perdanakusuma.

Tim koordinasi, imbuhnya, segera merancang evakuasi korban dari lokasi yang diduga tersebut. "Dari lokasi jatuh, kami gunakan Super Puma menuju Cidahu. Dari Cidahu, kami menggunakan pesawat kecil menuju Jakarta. ke Halim," jelasnya.

Dari Halim, petugas akan menyerahkan ke pihak terkait untuk evakuasi lebih lanjut.
Pesawat Sukhoi jatuh di Gunung Salak. Serpihannya ditemukan hari ini. Menara Kontrol Bandara Halim hilang kontak dengan pesawat berpenumpang 50 orang itu, Rabu, 9 Mei 2012 pukul 14.33 WIB.
Pesawat Sukhoi Superjet-100 jatuh di lereng Gunung Salak. Kemungkinan ada penumpang yang selamat.

Kesimpulan ini disampaikan Kepala SAR Jakarta I Ketut Purwa, hari ini, berdasarkan pantauan udara. "Diperkirakan ada penumpang yang selamat," jelasnya.

Oleh karena itu, Ketut Purwa pun menggeser posko evakuasi dari Cidahu ke Cihideung. "Lokasi baru sekitar 15 kilometer dari Cidahu ini."

Ketut Purwa pun sempat ditelepon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menanyakan kondisi terkini proses evakuasi. "Presiden memberi mandat untuk melanjutkan evakuasi," imbuhnya.
Serpihan pesawat ditemukan pada koordinat 0642612 dan 10644412 pada ketinggian 2.500 kaki, sekitar 3,5 kilometer dari Cijeruk.
Pesawat hilang kontak dengan Menara Kontrol Bandara Halim Perdana Kusuma, Rabu kemarin sekitar pukul 14.33 WIB. Pesawat ini membawa penumpang plus awak pesawat sebanyak 47 orang. (sj)

Kondisi Penumpang Sukhoi SJ 100 Belum Diketahui


Badan SAR Nasional belum bisa memastikan keadaan atau kondisi 47 penumpang pesawat Sukhoi Super Jet 100 yang jatuh di Gunung Salak, Bogor.
Kepala Badan SAR Nasional, Marsekal Madya Daryatmo mengungkapkan, pihaknya belum bisa mengidentifikasi keadaan penumpang pesawat komersial Rusia tersebut. "Kami belum bisa memastikan (keselamatan penumpang-red)," ujarnya di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (10/5).
Dikatakan, pihaknya mengevakuasi korban melalui jalur udara dan darat. Menurutnya, proses identifikasi korban nantinya akan dilakukan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Seperti diketahui, Tim Basarnas mengakui kesulitan dalam proses evakuasi korban Sukhoi Super Jet 100 di Gunung Salak. Kendati demikian, Tim Basarnas tengah berusaha semoptimal mungkin. Kendala yang dihadapi dalam proses evakuasi tersebut adalah faktor geografis dan cuaca yang berkabut.
Korban pesawat tersebut akan dievakuasi ke Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta untuk diproses identivikasi oleh tim DVI Polri dan RS Polri Raden Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur. Sebelumnya, Basarnas telah berhasil mengidentifikasi lokasi jatuhnya pesawat Sukhoi Super Jet 100. Diduga pesawat jet komersial buatan Rusia itu telah hancur.
Tim SAR  telah melihat dari pesawat helikopter lokasi jatuhnya pesawat Sukhoi Super Jet 100 di Kampung Batu Kapak, Cidahuk, Gunung Salak, Bogor tepatnya di koordinat 064261.3 south 1064441.2 east.

Basarnas: Belum Ditemukan Korban Selama

LOKASI JATUHNYA PESAWAT SOKHOI SJ100

 
Jakarta – Basarnas mengatakan sejauh ini tim penyelamat belum menemukan ada korban selamat di sekitar lokasi jatuhnya pesawat penumpang Sukhoi Superjet 100, Kamis (10/5/2012).
Tim Basarnas tiba di lokasi kejadian di sekitar lereng Gunung Salak pada Kamis sore. “Kami belum menemukan adanya penumpang yang selamat,” kata juru bicara Basarnas Gagah Prakoso, seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis.
“Kami telah tiba di tempat kejadian, dan menemukan jenazah korban. Kami belum dapat menyebut angkanya,” sambung Gagah.
Sementara itu, pejabat Palang Merah Indonesia mengatakan, tim penyelamat PMI yang berada di dekat lokasi kejadian melaporkan adanya jenazah korban di dekat lokasi puing-puing Sukhoi.
Gagah mengatakan, proses evakuasi korban melalui jalur udara terhambat oleh cuaca buruk. “Evakuasi masih sulit. Melalui jalan darat, kami membutuhkan 12 jam, sementara dengan menggunakan helikopter, kami hanya membutuhkan waktu 20 menit,” kata Gagah.
“Saat ini kami tengah mempersiapkan helipad sehingga pada Jumat pagi, ketika cuaca baik, kami dapat mengevakuasi korban,” katanya.
Serpihan pesawat Sukhoi Superjet 100, yang hilang kontak saat demonstrasi penerbangan di atas Gunung Salak pada Rabu (9/5/2012), banyak ditemukan di Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor.
“Kalau dibandingkan serpihan yang ditemukan di Cidahu, Kabupaten Sukabumi, berdasarkan temuan tim SAR yang laporannya sampai kepada kami, lebih banyak di Desa Cipelang ini,” kata Asep Safrijal, staf Tramtib Kecamatan Cijeruk yang sedang piket, Kamis (10/5/2012) siang.
Ia menjelaskan, serpihan tersebut tepatnya ditemukan di Kampung Loji, Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sekitar pukul 12.00 WIB.
Menurut dia, tim dari Basarnas dan tim-tim evakuasi lainnya menempatkan personelnya di lapangan bola Desa Cipelang yang menjadi pos evakuasi.
Asep Safrijal menambahkan, posisi serpihan pesawat tersebut berada di tebing curam di kawasan Gunung Salak. Wilayah Gunung Salak sendiri berada di kawasan Taman Nasional Gunung Salak Halimun pada dua kabupaten, yakni Bogor dan Sukabumi.
Pesawat dengan nomor penerbangan RA 36801 tersebut diketahui hilang kontak dari menara pengawas pada pukul 14.33 WIB. Pesawat yang didatangkan oleh PT Trimarga Rekatama tersebut melakukan demonstrasi penerbangan dengan mengundang sekitar 100 tamu yang terdiri dari pebisnis yang bergerak di bidang penerbangan dan media massa.

Pemerintah Rusia Via Dubesnya di Jakarta Melayangkan Nota Protes


Pemerintah Rusia Via Dubesnya di Jakarta Melayangkan Nota Protes Sehubungan dengan Jatuhnya Pesawat Sukhoi 100

Pemerintah Rusia via Dubesnya di Jakarta melayangkan nota protes ,sehubungan dengan jatuhnya Pesawat Sukhoi 100,dikarenakan tidak ada pemberitahuan sebelumnya dari pemerintah Indonesia perihal adanya salak segede gunung…. www.candatawa.com Secara pribadi saya ingin mengucapkan turut berbela sungkawa atas meninggalnya tragedi pesawat Sukhoi,semoga arwan para korban diterima di sisiNya,dan bagi keluarga semoga diberi ketabahan…….. Catatan pribadi : Sukhoi selalu bernasib tak mujur di Indonesia.Saat Indonesia beli...

Tentang Pesawat Sukhoi Superjet 100

Sukhoi superjet 100 

Sukhoi Superjet-100 (SSJ-100) FN RA36801. yang hilang di Gunung Salak , Cijeruk, Bogor, Jawa barat, merupakan pesawat  penumpang generasi baru buatan Shukoi Rusia.
Sukhoi SJ 100 merupakan pesawat penumpang buatan produsen pesawat Tempur Shukoi Rusia. SSJ 100 di buat pertama kali pada tahun 2008.
Pada Juni 2011, SJJ-100 memperoleh sertifikat dari Lembaga Sertifikasi Rusia (IAC AR). Pada Februari 2012, pesawat ini memperoleh sertifikat dari Badan Keamanan Penerbangan Eropa (EASA).

Varian Pesawat Penumpang Shukoi Superjet

Pesawat jenis ini memiliki dua varian, yaitu berkapasitas 78 dan 98 kursi. Untuk varian pertama, memiliki panjang 26,44 meter, tinggi 10,3 meter, dan rentang sayap 27,8 meter.
Pesawat varian pertama memerlukan landasan sepanjang 1.515 meter untuk tinggal landas. Sementara itu, berat maksimum saat tinggal landas pesawat ukuran ini adalah 38.820 kilogram. Berat maksimum mendaratnya 35.000 kilogram. Kapasitas angkut maksimal 9.130 kilogram. Memiliki jarak tempuh antara 2.900 hingga 4.550 kilometer.
Sementara, pesawat varian kedua memiliki panjang 29,9 meter, tinggi 10,3 meter, dan rentang sayap 27,8 meter.
Pesawat varian kedua memerlukan landasan sepanjang 1.803 meter untuk tinggal landas. Berat maksimum saat tinggal landas 45.880 kilogram. Kapasitas angkut maksimal 12.245 kilogram. Kemampuan jelajahnya 2.950 hingga 4.420 kilometer.
Masing-masing memiliki kabin selebar 3,2 meter dengan tinggi kabin 2,1 meter. Keduanya juga sama-sama menggunakan mesin PowerJet SaM146, 2 x 156000 lb. Kecepatan maksimum 870 kilometer per jam.